A

Dosen Pengampu : Lestariningsih S.Pd.,M.Pd.
STKIP PGRI SIDOARJO
TAHUN 2013 D

Jumat, 22 Mei 2015

pola bilangan

POLA BILANGAN
241.jpg

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
MATEMATIKA SEKOLAH I

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Lailatul Mubarokah,S.Pd.,M.Pd.

Oleh :
MATEMATIKA 2013 D

  1. Mira yulia Fiqoini ( 1331063 )
  2. Nafi’ Ulil Amri ( 1331068 )
  3. Rizul Nurmalita Sari ( 1331093 )
  4. Syafa’atul Ilmiah ( 1331101 )
  5. Yuli Tri Astutik ( 1331120 )




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SIDOARJO
TAHUN 2015


  1. POLA BILANGAN
Pola bilangan yaitu susunan angka-angka yang mempunyai pola-pola tertentu. Misalnya pada kalender terdapat susunan angka-angka baik mendatar, menurun, diagonal (miring).

Macam-macam Pola Bilangan
  1. Pola Persegi Panjang
Dalam pola persegi panjang biasanya terdiri dari kumpulan noktah berjumlah 2, 6, 12, dst. Untuk menentukan pola-pola bilangan tersebut kita dapat menggunakan rumus Un = n(n+1) dimana n adalah bilangan bulat bukan negatif.

  1. Pola Persegi
Pola ini memiliki bentuk kumpulan noktah menyerupai persegi dengan sisi-sisi yang sama besar. Perhatikan polanya. Kemudian kita dapat memperoleh pola-pola bilangannya yaitu : 1, 4, 9 dst di lihat dari jumlah noktah dalam susunan pola. Andaikan kita ingin mengetahui pola-pola bilangan persegi dapat kita lakukan dengan menggunakan rumus Un = n2 dengan n adalah bilangan bulat positif.

  1. Pola Segi tiga (segitiga sama sisi)
Dalam membentuk pola ini dibutuhkan kumpulan noktah yang berbentuk segitiga sama sisi. Terdapat dua cara dalam menentukan pola segitiga, yaitu:

Cara 1: dengan cara mengikuti pola berikut ini.





Kita mulai dengan angka 1 yang kemudian ditambahkan angka setelah angka satu yaitu 2 yang menghasilkan 3 dan 3 ditambahkan dengan 3 dimana tiga adalah bilangan setelah dua yang kemudian hansil jumlahnya 6, 6 dijumlahkan dengan bilangan berikutnya dari 3 dan menghasilkan 10, 10 dijumlahkan lagi denagn bilangan setelah empat yaitu lima akan menghasilkan 15 dan begitu seterusnya.

Cara 2: pola bilangan segitiga anara lain1, 3, 6,10 dst. Bilangan tersebut dapat diperolah dengan cara ke-2 yaitu menentuak pola segitiga dengan menggunakan rumus Un = n/2(n+1). Sehingga dihasilkan bentuk seperti dibawah ini dengan urutan-urutan bilangannya.

  1. Pola Kubus
Pola kubus terbentuk dari bilangan kubik Un = n3.

  1. Pola bilangan ganjil dan genap
Pada pola ini bilangan kedua dan selanjutnya diperoleh dari bilangan sebelumnya ditambah dua.
  1. Pola bilangan ganjil
  • Tetapkan angka 1 sebagai bilangan awal
  • Bilangan selanjutnya diperoleh dari bilangan sebelumnya ditambah dua.



  1. Pola bilangan genap
  • Tetapkan angka 2 sebagai bilangan awal
  • Bilangan selanjutnya diperoleh dari bilangan sebelumnya ditambah dua.





  1. Pola Bilangan Segitiga Pascal
Jumlah bilangan pada baris ke-n adalah Sn = 2n-1


  1. Pola Bilangan Fibonaci










  1. BARISAN BILANGAN
Barisan bilangan adalah sekumpulan bilangan yang telah diurutkan menurut suatu aturan tertentu. Yang biasanya dilambangkan Un.
Barisan bilangan biasanya ditulis :
U1, U2,U3, . . . . , Un
Dengan Un adalah suku ke – n dan n = 1,2,3, . . .
Perhatikan bentuk penulisan barisan bilangan dimana U1 adalah suku pertama, U2 adalah suku ke-2, dan seterusnya hingga Un yang disebut suku ke-n.
Contoh :
Barisan 0,2,4 berarti:
U1 = 0, U2 = 2 , U3 = 4
(menambahkan 2 pada suku sebelumnya)


  1. BARISAN DAN DERET ARITMATIKA
Barisan Aritmatika
Barisan Aretmatika adalah barisan bilangan yang tiap sukunya diperoleh dari suku sebelumnya dengan cara menambah atau mengurangi dengan suatu bilangan tetap.
Perhatikan baarisan U1, U2, U3, ... ,Un-1, Un. Dari definisi di atas, diperoleh hubungan sebagai berikut :
U1 = a
U2 = U1 + b = a + b
U3 = U2 + b = a + b + b = a + 2b
U4 = U3 + b = a + 2b + b = a + 3b


Un = Un-1 + b = a + (n - 2)b + b = a + (n - 1)b
Un = a + (n – 1 )b
Dengan n = 1, 2, 3,..

Bilangan b adalah suatu bilangan tetap yang sering disebut dengan beda. Penentuan rumus beda dapat di uraikan sebagai berikut :
U2 = U1 + b => b = U2 - U1
U3 = U2 + b => b = U3 - U2
U4 = U3 + b => b = U4 - U3


Un = Un-1 + b => b = Un - Un-1

Dengan melihat nili b, kita dapat menentukan barisan aritmetika itu naik atau turun.
Bila b ˃ 0 maka barisan aritmetika itu naik
Bila b ˂ 0 maka barisan aritmetika itu turun



Contoh:
Diketahui barisan 5, -1 , -7,  -13, ... , tentukanlah:
  1. Rumus suku ke-n
  2. Suku ke-20






Jawab :
Suku pertama = a = 5
Beda = b = U2 – U1 = – 1 – 5 = – 6
  1. Rumus suku ke-n barisan aritmetika tersebut adalah
Un = a + (n – 1)b  
= 5 + (n – 1) – 6
= 5 – 6n +6
= 11 – 6n

  1. Suku ke-20 barisan aritmetika tersebut adalah
U20 = 11 – 6 . 20
= 11 – 120
= – 109



Deret Aritmatika
Rumus jumlah n suku pertama dari deret aritmatika adalah :




Dengan : Un = suku ke-n
n = banyaknya suku
b = beda
a = suku pertama


Contoh:
Diketahui deret aritmetika dimana suku pertamanya 4 dan bedanya 3.
Tentukan:
  1. Rumus suku ke-n
  2. Jumlah 20 suku pertama

Jawab :
  1. Rumus suku ke n
Un = a + (n – 1)b U20 = 3n +1
= 4 + (n – 1)3 = 3.20 + 1
= 4 + 3n – 3 = 60 + 1
= 3n + 1 = 61

  1. Jumlah 20 suku pertama
S20 = ½ n (a + U20)
= ½ . 20 (4 + 61)
= 650

  1. BARISAN DAN DERET GEOMETRI
Barisan Geometri
Barisan Geometri adalah barisan bilangan yang tiap sukunya diperoleh dari suku sebelumnya dengan mengalikan atau membagi dengan suatu bilangan tetap.
Misalkan, barisannya U1, U2, U3, . . . . . .,Un-1, Un, maka :
U1 = a
U2 = U1 . r = ar
U3 = U2 . r = ar2
U4 = U3 . r = ar3
Un = Un-1 . r = arn-1

  1. Un = r × Un-1 atau
  2. Un = a × rn-1

Keterangan :
r = rasio atau pembanding
n = bilangan asli
a = suku pertama

Berdasarkan nilai rasio (r) kita dapat menentukan suatu barisan geometri naik atau turun.
Bila r > 1 maka barisan geometri naik.
Bila 0 < r < 1 maka barisan geometri turun.


Contoh :
Diketahui barisan geometri 3, 6, 12, 24, 48, ...
Tentukan :
  1. Rumus suku ke-n
  2. Suku ke-10

Jawab :
  1. Suku pertama = a = 3
r = 63 = 2

Un = a x rn-1
Un = 3 x 2n-1

  1. Un = 3 x 2n-1
U10 = 3 x 210-1
= 3 x 29
= 3 x 512
= 1.536


Deret Geometri
Deret geometri adalah jumlah dari suku-suku barisan geometri, rumus jumlah n suku pertama deret geometri adalah :






Contoh :
Tentukan jumlah delapan suku pertama dari deret 3 + 6 + 12 + ...

Jawab :
U1 = 3 r = U2U1 = 63 = 2 (r > 1)
U2 = 6 n = 8


Sn = a(rn-1)r-1 ; r > 1
S8 = 3(28-1)2-1
= 3(256-1)1
= 3(255)1
= 765

DAFTAR PUSTAKA





https://docs.google.com/document/d/1XhzWF0xSYr0Y7jCN1cC0bsmo1gC7ZOB2yc8RE-9f6RQ/edit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar